ORANG ORANG BIASA

Nama : Kaisya Ruby Edya

Kelas : 10 Mipa 3


-IDENTITAS

Judul : Orang-orang Biasa 

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka 

Tahun terbit : 2019 

Tebal buku : 300 Halaman

ISBN : 9786022915249

-SINOPSI

 Novel “Orang-Orang Biasa” menceritakan rencana perampokan di Kota Belantik. Kota Belantik sendiri merupakan kota yang bisa dikatakan naif. Alasannya sendiri karena masyarakatnya terkenal ramah dan sopan walaupun pendidikan masyarakatnya tidak tinggi. Namun, julukan naif tersebut hilang dengan adanya kasus perampokan terjadi ketika pawai kemerdekaan yang dilakukan oleh sekelompok perampok. Perampok tersebut merupakan sekawan persahabatan yang melakukan aksi demi anak salah satu diantara mereka yang diterima di Fakultas Kedokteran di salah satu kampus ternama, yaitu Aini anak sulung dari Dinah. 

 Persahabatan yang terdiri atas 10 orang yaitu Salud, Junilah, Nihe, Dinah, Handai, Sobri, Honorun, Rusip, Tohirin, dan Debut. Persahabatan mereka diawali ketika masa bangku SMA yang mana mereka merupakan siswa-siswa yang tergolong kurang pintar sehingga harus ditempatkan di barisan paling belakang. Bahkan, diantara mereka tidak sampai lulus SMA karena berkali-kali tidak naik kelas. Sampai usia dewasa pun mereka masih kompak menjaga persahabatannya walaupun nasib mereka yang berbeda-beda namun tetap sama dengan kondisi kesederhanaannya. Semasa SMA mereka kerap mendapatkan perundungan dari trio Bastardin dan duo Baron.

 Beralih pada rencana perampokan, rencana tersebut dipelopori oleh Debut lalu diikuti oleh yang lainnya walaupun awalnya ada keraguan di hati mereka. Debut yang idealis memimpin rencana tersebut dibantu oleh Handai yang bercita-cita sebagai motivator. Mereka dibagi atas dua tim dan menggunakan kendaraannya yang berbeda pula. Tim 1 gagal melakukannya, sedangkan tim 2 berhasil melakukan perampokan di Toko Batu Mulia dan mendapatkan uang sekitar 18 miliar. Namun, aksi tersebut justru menguak fakta baru bahwa Toko Batu Mulia merupakan tempat penampungan uang korupsi, sehingga polisi berhasil mengamankan tersangkanya yaitu trio Bastardin. Di lain tempat, Kwartet Mul juga berhasil ditangkap ketika melakukan aksi. Pada akhir cerita, Aini anak Dinah melanjutkan pendidikan kedokteran dengan biaya yang mereka dapatkan dengan cara yang halal.

-PENOKOHAN

  1. Handai sesuai namanya yaitu seorang pengkhayal yang suka berandai-andai ketika dewasa ia ingin menjadi motivator namun hanya dalam angan-angan saja.
  2. Tohirin yang cenderung bodoh, aneh dan gagal. Dua kali tidak naik kelas.
  3. Honorun karakternya lugu, santun, baik, lembut, dan agak tolol dan sudah berpacaran di antara temannya yang lain.
  4. Sobri, yang paling bebal di antara gengnya, sudah tiga kali tidak naik kelas dan sangat pendiam, bukan karena sifat aslinya namun karena mulutnya seperti corong toa. Jika bicara suaranya tidak bisa pelan, nadanya tinggi, sangat tak enak didengar mirip radio rusak.
  5. Rusip, anaknya bodoh dan jorok, anak-anak tidak ada yang ingin dekat dengannya karena baunya seperti pasar ikan.
  6. Salud. Ia berwajah buruk, menyeramkan dan menakutkan.
  7. Mardinah yang biasa disapa Dinah. Dinah murid yang selalu tersenyum, paling murah senyum bahkan suka senyum sendiri kecuali pada pelajaran matematika yang membuat senyumnya hilang dan perutnya mulas.
  8. Nihe wataknya sok cantik, merasa paling modern karena menyukai lagu barat, suka berdandan. Sampai dewasa pun masih suka berdandan dan berfoto selfie dengan sahabat karibnya Junilah. 
  9. Junilah yang mempunyai sifat seperti Nihe dan penganut Nihe seratus persen. Di manapun ada Nihe di situpun ada Junilah.
  10. Debut Awaludin, anak jenius namun pesimis dan mengundurkan diri tak lulus SMA karena mengikuti jejak gerombolannya.
-KELEBIHAN
  • Cerita ini dikemas dengan gaya khas yang berkelas dan juga pesan yang tersirat dalam buku ini.
  • Gaya bahasa yang digunakan ini lebih simple dan mudah dimengerti oleh kita pembacanya
  • Mengajarkan kita pembacanya untuk selalu memiliki sifat yang jujur dan juga berpikir kritis ketika ingin meraih hal-hal yang kita inginkan
  • Perampokan yang dilakukan oleh sekelompok sahabat itu tidak mudah ditebak oleh kita pembacanya yang dimana ada makna tersirat dibalik hal tersebut
  • Alur cerita yang dibawakan tidak membosankan dan jauh dari kata jenuh
-KEKURANGAN
  • Karena banyaknya tokoh dalam buku ini kita pembacanya menjadi tidak begitu mengingat nama dari tokoh-tokohnya. 
  • Pada akhir cerita tidak diberikan secara detail apa saja yang direncanakan baik alat-alat para tokoh ketika dalam misi melakukan tindak kejahatan atau perampokan yang akan dilakukan. 
  • Akhir dari buku ini terkesan terburu-buru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 PRAJURIT BAPAK

KELUARGA CEMARA 1

GALAKSI