LASKAR PELANGI

 Nama : Kaisya Ruby Edya

Kelas : 10 Mipa 3


-IDENTITAS

Judul buku : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun terbit : 2005

Tebal buku : 529 halaman

ISBN : 9793062797

-SINOPSI

 Laskar Pelangi bercerita soal 10 anak yang miskin, namun punya rasa semangat tinggi dalam pendidikan yang berlatarkan di sebuah Desa Gantung, Kepulauan Bangka Belitung, Belitung Timur. Kebanyakan dari mereka adalah anak dari penambang emas di pulau yang punya kekayaan alam timah terbesar di dunia. 

 Ke-10 anak itu bersekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah yang dipimpin oleh Pak Harfan. Awalnya, sekolah tersebut hendak dibubarkan lantaran muridnya hanya berjumlah 9 orang, tak mencapai syarat yang ditentukan. Bahkan, pemerintah setempat telah memberikan peringatan kepada pihak sekolah Islam itu tentang perencanaan penutupan sekolah. 

 Kisah Laskar Pelangi dan SD Muhammadiyah dimulai sejak Harun datang dan menyelamatkan rasa putus asa Pak Harfan dan Bu Muslimah. Pasalnya, Harun menjadi murid ke-10 SD Muhammadiyah dan sekolah pun tidak jadi ditutup oleh pemerintah.

 Dalam novel ini, kalian akan ikut perjalanan hidup ke-10 anggota Laskar Pelangi saat menjadi murid SD Muhammadiyah Gantung. Berbagai emosi pun akan kamu rasakan melalui novel ini, dimulai dari bahagia, dramatis, tawa, hingga rasa haru.

-PENOKOHAN

  1. Ikal dalam novel ini, Ikal diceritakan sebagai tokoh yang pintar setelah Lintang di antara teman-temannya. Ia punya minat tinggi dalam bidang sastra yang ditunjukkan dengan kegemarannya menulis puisi.
  2. Lintang adalah teman sebangku Ikal dan memiliki ayah yang berprofesi sebagai nelayan miskin. Akan tetapi, sang ayah harus menanggung beban untuk menafkahi 14 orang. Dalam soal pendidikan, Lintang digambarkan sebagai anak yang genius, terutama dalam bidang matematika. Hal itu terlihat pada kepintaran otaknya yang berhasil mengantarkan tim SD Muhammadiyah, sekolahnya, menjadi juara dalam kompetisi cerdas cermat.
  3. Mahar digambarkan sebagai anak yang tampan, berbadan kurus, dan punya bakat dalam bidang seni. Hal itu dibuktikan ketika Bu Muslimah, guru mereka, meminta Mahar untuk bernyanyi di depan kelas. Tak hanya itu, Mahar juga sangat suka dengan ilmu sihir sampai sering diledeki oleh teman-temannya.
  4. Sahara menjadi satu-satunya perempuan di antara anak-anak SD Muhammadiyah. Perempuan ini digambarkan sebagai sosok yang keras kepala, punya pendirian kuat, dan taat pada agama. Meskipun begitu, Sahara merupakan gadis yang pandai, baik, dan ramah kepada siapa pun, kecuali A Kiong.
  5. Syahdan Ia Ttdak pernah menonjol dan kerap jadi tokoh yang tersisihkan dalam keadaan apa pun. Padahal, Syahdan termasuk anak yang ceria. Ia punya cita-cita sebagai aktor. Hal itu ia tunjukkan melalui sebuah drama dan ia mendapatkan peran sebagai tukang kipas putri walaupun ada kesalahan yang ia perbuat. Berkat usaha kerasnya selama ini, Syahdan berhasil menjadi aktor sungguhan meskipun hanya sekadar peran tambahan. Namun, hal itu tak membuatnya puas. Ia akhirnya beralih profesi menjadi network designer yang sukses.
  6. A Kiong merupakan anak Hokian keturunan Tionghoa dan menjadi pengikut nomor satu Mahar sejak kelas satu. Ia menganggap Mahar adalah master yang mulia. Di samping itu, A Kiong punya jiwa persahabatan yang kuat, baik hati, dan senang membantu teman-temannya, kecuali Sahara. Lucunya, meskipun mereka sering bertengkar, A Kiong dan Sahara ternyata saling menyukai satu sama lain.
  7. Kucai di antara anak-anak Laskar Pelangi, Kucai adalah tokoh yang selalu dipercaya sebagai ketua kelas. Matanya mengalami rabun jauh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi. Bahkan, penglihatannya meleset dari sasaran sekitar 20 derajat. Sejak kecil, Kucai selalu terlihat sebagai seorang politikus. Hebatnya, hal itu terbukti saat ia dewasa yang menjadi ketua fraksi di DPRD Belitung.
  8. Borek adalah pria besar yang tergila-gila dengan otot. Ia bercita-cita menjadi pria macho berotot. Saat dewasa, ia bekerja sebagai kuli di toko milik Sahara dan A Kiong.
  9. Trapani adalah tokoh yang berparas tampan, baik hati, dan sangat menyayangi ibunya. Apa pun yang ia lakukan, harus ditemani oleh sang ibu. Cita-cita anak ini adalah menjadi seorang guru.
  10. Harun mempunyai keterbelakangan mental yang membuatnya mulai bersekolah ketika berusia 15 tahun. Hobinya adalah menanyakan hari libur Lebaran kepada Bu Muslimah, bahkan ia pernah menyetorkan tiga botol buah kecap saat pelajaran karyanya sendiri. Salah satu hal yang lucu dari Harun adalah ia pernah bercerita kepada Sahara tentang kucingnya. Harun memiliki kucing belang tiga dan melahirkan tiga anak di tanggal tiga yang mana masing-masing punya belang tiga seperti induknya.
  11. Bu Muslimah bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari, Bu Muslimah merupakan seorang guru di SD Muhammadiyah. Ia punya dedikasi tinggi terhadap pendidikan dan gigih saat mengajar, meskipun honornya belum dibayar. Guru satu ini sangat menyukai bunga dan terbuka dengan gagasan baru, serta guru yang sabar dengan anak-anak.
  12. Pak Harfan  memiliki nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor. Di novel ini, ia digambarkan sebagai sosok kepala sekolah dan guru SD Muhammadiyah. Bersama dengan Bu Muslimah, ia berhasil mempertahankan sekolah tersebut yang hampir ditutup akibat kekurangan murid.
  13.  
-KELEBIHAN
  • Bahasa yang digunakan sangat beragam dan unik. Tak hanya itu, Andrea Hirata juga mencoba untuk memberikan bumbu budaya dan aspek sosial dari masyarakat Melayu yang kemudian diaplikasikan secara gamblang di dalam dialog-dialognya.
  • Sang penulis lihai dalam membuat suatu cerita sedih menjadi humor yang layak untuk dijadikan bahan tawa di dalam novel.
  • Novel ini seakan menggambarkan masalah yang sangat relevan dengan Indonesia dan negara-negara di dunia. Ia menyinggung soal kemiskinan, pendidikan, kesenjangan sosial, dan sebagainya yang tak akan pernah selesai.
-KEKURANGAN
  • Banyaknya istilah yang tidak familiar oleh pembaca, sehingga sulit untuk dipahami dan dimengerti meskipun terdapat kamus kecil di akhir buku. Namun, hal tersebut terkesan kurang praktis karena pembaca harus bolak-balik ke glosarium saat membaca istilah asing.
  • Di akhir cerita, tokoh "Aku" tiba-tiba berubah menjadi orang lain, padahal tokoh tersebut adalah Ikal.
  • Ending cerita yang menggantung juga jadi salah satu yang membuat pembaca sedikit kecewa. Namun, penulis sepertinya sengaja karena cerita dalam novel ini dilanjutkan pada sekuel berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 PRAJURIT BAPAK

KELUARGA CEMARA 1

GALAKSI